Kawasan Sejarah PB Soedirman ini terletak di Kompleks Monumen Desa Pakisbaru Kecamatan Nawangan kabupaten Pacitan, sekitar 50 km utara kota Pacitan.
PJ Gubernur Jatim, Setya Purwaka menuturkan, di tempat ini Jederal Soedirman memusatkan gerakan untuk berjuang melawan penjajah. Peninggalan seperti Markas Gerilya yang berada dua kilometer ke arah timur monumen menjadi saksi hidup perjuangan itu.
Kita semua tahu tempat tersebut mempunyai nilai historis yang sangat tinggi. Siapapun yang melihat ke tempat itu akan terbayang bagaimana perjuangan Jenderal Soedirman. Banyak prinsip, ajaran, dan wejangan beliau yang dapat diambil oleh generasi muda itu a-kan membantu pengembangan mental mereka.
Kawasan ini akan terus dikembangkan, sehingga ke depan akan menjadi salah satu kawasan wisata sejarah seperti halnya di Blitar dengan Museum dan Makam Bung Karno, dan Trowulan Mojokerto dengan peninggalan Kerajaan Majapahitnya.
Menurut Setya, kawasan bersejarah ini diharapkan bisa menjadi obyek yang menarik perhatian wisatawan luar maupun dalam negeri. “Kawasan ini akan terus dikembangkan sehingga masyarakat di sini akan ikut merasakan manfaat keberadaannya.” katanya.
Semakin banyak yang berkunjung, akan makin banyak yang mengenal Pacitan. Nantinya di kawasan ini akan dibangun penginapan tamu, diorama, museum, lahan parkir kendaraan, dan tiga helypad.
“Area yang tersedia masih cukup luas untuk mengembangkan kawasan ini, kami yakin wisatawan akan tertarik kesini karena kawasan ini berada di dataran tinggi sehingga pemandangan di sepanjang jalan menuju lokasi sangat indah serta hawanya sejuk,” tuturnya.
Apalagi Kabupaten Pacitan memiliki banyak potensi alam yang sangat bagus untuk dikembangkan. Seperti perkebunan dan pertanian. Selain itu kawasan ini juga memiliki potensi wisata alam dan budaya yang cukup manarik.
Bahkan, untuk mengembangkan potensi tersebut kini pemprop tengah mengerjakan beberapa projek pembangunan seperti pembangunan jalur lintas selatan Banyuwangi – Pacitan dengan panjang 626 Km, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro kapasitas 615 Mega watt dengan anggaran pembangunan sebesar Rp 6 triliun yang diambil dari anggaran APBN dan APBD Propinsi Jatim. Di Targetkan pembangunan PLTU ini selesai 2010.
Kawasan Wisata
Monumen Jenderal Soedirman ini berdiri di atas bukit yang menjadi saksi sejarah perjuangan Jenderal Soedirman. Untuk mencapai lokasi, harus melalui tiga jalur berundak, dengan jumlah anak tangga setiap jalurnya adalah 45, 8, dan 17, cermin dari tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI. Di sanalah, di tanah seluas kurang lebih 97.831 meter persegi, dan ketinggian 1.314 meter di atas permukaan laut, berdiri patung Jenderal Soedirman setinggi 8 meter.
Awalnya, kawasan itu dibangun oleh keluarga Roto Suwarno yang merupakan pengawal Jenderal Soedirman saat bermarkas di Desa Pakis Baru sejak 1 April hingga 7 Juli 1949. Kemudian mulai tanggal 22 Juli 2008 dilakukan pemugaran kawasan tersebut.
Sebelum memasuki kawasan ini, ada delapan pintu gerbang yang bertuliskan pesan Jenderal Soedirman seperti Kemerdekaan Sudah di Genggam Jangan Dilepaskan atauWalau Dengan Satu Paru-Paru dan Ditandu Pantang Menyerah.
Di samping kiri kanannya lapangan terdapat relief perjalanan sejarah perjuangan Jenderal Soedirman, mulai masih anak-anak, saat mengenyam pendidikan militer, perang melawan sekutu, pergi keluar Jogjakarta untuk bergerilya dan kembali ke Yogyakarta
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus