Sabtu, 04 Juni 2022

CADAS PANGERAN KABUPATEN SUMEDANG - JAWA BARAT

 Cadas Pangeran merupakan jalan yang berada antara Sumedang dan Bandung sepanjang tiga kilometer yang berada sekitar 12 km dari kota Sumedang. Jalan tersebut dibangun pada masa kekuasaan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada 1809.



Nama jalan itu merupakan simbol protes dari Bupati Sumedang saat itu, Pangeran Kusumadinata IX, yang menentang pembangunan jalan. Pangeran Kornel, sapaan akrab Pangeran Kusumadinata IX, tak mau warganya diperlakukan seenaknya oleh Daendels.

Bahkan, Pangeran Kornel melakukan tanda tangan menggunakan dengan tangan kiri saat pembangunan jalan tersebut. Kisah ini menjadi simbol di patung yang dipasang di Tugu Cadas Pangeran.
Pangeran Kornel pernah mengancam menantang Daendles one on one. Hingga kemudian, Daendels berjanji warga Sumedang sebagai tenaga cadangan. Janji tersebut diingkari hingga kemudian menimbulkan peperangan. Pasukan Kornel kalah.
Daendels sangat ambisius dalam menyelesaikan jalan tersebut. Karena hal itu bagian dari proyek Jalan Raya Pos sepanjang 1.000 kilometer, dari Anyer hingga Panarukan. Pembangunan jalan tersebut berakhir pada 12 Maret 1812.
Setelah hampir 100 tahun, di bawah pimpinan Pangeran Aria Soeria Atmadja (Pangeran Mekah), jalan baru, yang berlokasi di bagian bawah Jalan Raya Pos Daendels dibangun pada 1908. Kondisi jalan itu berupa tanjakan dan belokan yang cukup banyak. Jalan itu kemudian dikenal dengan Jalan Cadas Pangeran Bawah.
Jalan Cadas Pangeran Bawah tak lagi mampu menampung kendaraan yang semakin ramai. Bahkan, bus dan truk tak bisa berpapasan di tikungan. Hingga akhirnya, pada 1995, pemerintah menghidupkan Jalan Cadas Pangeran Lama.
Sayangnya, rencana itu berakhir menjadi bencana. Longsor terjadi di lokasi karena pengerukan tanah di lereng jalan lama. Akibatnya, jalur dari Sumedang ke Cirebon dan Bandung terputus. Hingga akhirnya pelebaran jalan itu dibatalkan.
Pelebaran akhirnya dilakukan di Jalan Cadas Pangeran Bawah dengan sistem Road Contilever Construction. Kini, jalan tersebut menjadi lebar hingga 12 meter. Kendaraan pun bisa leluasa melintas.

ALUN-ALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG - JAWA TIMUR

Alun-alun Kabupaten Tulungagung, atau yang dikenal dengan sebutan “Taman Aloon-aloon" merupakan ikon dari Kabupaten Tulungagung. Taman...