Kompleks Makam Giriloyo ini terletak sejauh 20 km ke arah selatan dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Dusun Cengkehan, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul. Kompleks makam ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung pada tahun 1613-1645 Masehi. Kompleks makam tersebut diawasi oleh Panembahan Juminah paman dari Sultan Agung. Pada awalanya Kompleks Makam Giriloyo oleh Sultan Agung diperuntukkan bagi Sultan Agung sendiri dan keluarganya. Namun Karena Panembahan Juminah meninggal terlebih dahulu dan dimakamkan di kompleks makam tersebut. Oleh Karena itu, Sultan Agung menyiapkan makam lain yakni Makam Pajimatan Imogiri. Selain itu alasan Sultan Agung memindah lokasi makam keluarga raja ke Pajimatan Imogiri Karena Bukit Giriloyo dianggap terlalu sempit untuk kompleks pemakaman Sultan Agung dan Keluarga.
a. Makam Sayap kiri (barat), merupakan makam yang paling tinggi di kompleks Makam Giriloyo. Makam ini dikelilingi oleh tembok setinggi kurang lebih 1,5 meter dengan pintu masuk berbentuk gapura paduraksa. Pada setiap sudut tembok keliling terdapat pilar-pilar yang disusun dari batu putih tanpa semen. Sedangkan diatas gapura paduraksa terdapat bentuk lambang sangga buwana (menyangga bumi) dan dihiasi dengan tulisan Arab yang berbunyi la illaha illallah dan kalimat syahadat. Tokoh besar yang dimakamkan di makam sayap kiri (barat) ini antara lain: Kanjeng Ratu Pambayun (Istri Amangkurat), Kanjeng Ratu Mas Hadi (Ibu Sultan Agung), Kanjeng Panembahan Juminah (Paman Sultan Agung), Pangeran Mertosono, dan Pangeran Haryo Martono. Secara keseluruhan kondisi makam di sayap kiri ini cukup baik dan terawatt.
b. Makam sayap kanan (timur), makam ini juga dikelilingi tembok keliling setinggi 75 cm yang terbuat dari susunan bata. Adapun tokoh yang dimakamkan di makam sayap kanan ini adalah Panembahan Giriloyo (Sultan Cirebon V), Kyai Ageng Giring, dan Kyai Ageng Sentong. Dinamakan Sultan Cirebon Karena beliau merupakan ahli waris dari Sunan Gunungjati selain memiliki nama lain Sultan Cirebon, Panembahan Giriloyo juga memiliki nama lain Syeh Abdul Karim. Makam berada di dalam tembok kelilin berukuran sekitar 4 x 4 meter.
c. Makam-makam yang berada di luar sayap kanan dan sayap kiri. Adapun tokoh-tokoh yang di makamkan yaitu: Wiro Guno, Raden Ayu Nerang Kusumo, Kyai Juru Wiro Probho, Tumenggung Hanggo Bahu, dan para prajurit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar