Kotagede berada sekitar 7 km dari pusat kota Yogyakarta sangat lekat
dengan warisan bersejarah. Salah satunya adalah makam raja-raja Mataram
Islam yang terletak di kawasan bersejarah bagian selatan Kota
Yogyakarta. Kompleks Makam Raja Kotagede atau Pasarean Hastana Kitha
Ageng merupakan kompleks makam bagi raja-raja Mataram Islam pertama yang
dibangun oleh Panembahan Senopati. Letaknya berada di sebelah barat
Masjid Gedhe Mataram Kotagede, kompleks dari Kerajaan Mataram Islam di
Yogyakarta. Raja pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau
Panembahan Senopati dan raja kedua Mataram Islam, Mas Jolang atau
Panembahan Hanyakrawati dikebumikan di komplek makam ini. Ayah
Panembahan Senopati, yakni Ki Ageng Pemanahan dan Raja Pajang, Joko
Tingkir atau Sultan Hadiwijaya juga turut dimakamkan di kompleks Makam
Raja Kotagede ini.
Keberadaan Kompleks Makam Raja Kotagede tidak bisa dilepaskan dari
sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Kotagede dan sosok
Panembahan Senopati. Setelah keberhasilannya untuk membunuh Arya
Penangsang, Sultan Hadiwijaya memberikan Alas Mentaok sebagai tanah
perdikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Ki Ageng
Pemanahan bersama keluarga dan pengikutnya kemudian pindah dan
membangun sebuah desa kecil di hutan tersebut. Pada saat itu, status
wilayah di bawah kepemimpinan Ki Ageng Pemanahan masih sebuah kadipaten
di Kerajaan Pajang. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, Pangeran Benowo
memberikan hak kepada Sutawijaya untuk melepaskan diri dari Kerajaan
Pajang dan mendirikan Kerajaan Mataram Islam. Setelah peristiwa
tersebut, Sutawijaya mengangkat dirinya menjadi sultan pertama Kerajaan
Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati. Di bawah
kepemimpinannya, Kerajaan Mataram Islam mulai memperluas daerah
kekuasaannya. Panembahan Senopati juga mendirikan Kompleks Makam Raja
Mataram di sebelah barat Masjid Gedhe Mataram Kotagede. Pembangunan
Kompleks Makam Raja di Kotagede dilakukan secara bertahap, terhitung
sejak tahun 1589 dan selesai pada tahun 1606. Dalam kompleks makam
terdapat tiga cungkup yang merupakan bangunan utama yang berfungsi
sebagai pelindung makam-makam tertua. Ketiga cungkup tersebut bernama
Bangsal Prabayaksa, Bangsal Witana, dan Bangsal Tajug. Adapun makam dan
bagian belakang masjid pernah mengalami kebakaran yang merusak beberapa
bangunan sehingga Sunan Paku Buwana X memerintahkan dilakukannya
renovasi dengan menggunakan bahan bangunan dan gaya arsitektur pada masa
tersebut.
Komplek makam ini berada sekitar 100 meter dari Pasar Kotagede dan
dikelilingi oleh tembok besar. Pintu gapura memasuki komplek makam ini
bercirikan arsitektur budaya Hindu bernama Gapura Paduraksa dengan kusen
berukir. Di sebelah selatan ada Masjid Gedhe Mataram yang menuju ke
dalam Kompleks Makam Raja-raja Mataram. Setiap gapura memiliki pintu
kayu yang tebal dengan ukiran yang indah dan dijaga oleh sejumlah abdi
dalem berbusana adat Jawa. Ada tiga gapura yang harus dilewati sebelum
masuk ke bangunan makam. Di samping komplek makam, terdapat pemandian
atau sendang yang dibangun sendiri oleh Ki Ageng Pemanahan dan
Panembahan Senopati. Ada pula pemandian khusus laki-laki dan perempuan.
Air pemandian laki-laki diperoleh dari sumber di dalam komplek makam,
sedangkan air untuk pemandian perempuan diperoleh dari sumber pohon
beringin di depan gerbang utama.
Sebagai makam raja, mereka yang ingin berziarah harus mengiuti
beberapa aturan, seperti bagi para peziarah wanita diharuskan
menggunakan kain jarik sebatas dada atau kemben dan tidak diperbolehkan
memakai kerudung atau penutup kepala. Sedangkan bagi para peziarah
laki-laki harus memakai kain jarik dan atasan berupa baju peranakan.
Kedua pakaian yang dikenakan peziarah perempuan dan laki-laki merupakan
pakaian abdi dalem.Pengunjung juga tidak diperkenankan untuk mengambil
gambar atau memotret selama berada di kawasan makam. Pengunjung juga
diharuskan untuk melepas alas kaki saat memasuki komplek makam. Bagi
wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini sebaiknya datang pada hari
Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu. Sedangkan selama bulan ramadan,
Kompleks Makam Raja-raja Mataram Islam tutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar