Sabtu, 28 Januari 2023

GILIMANUK KABUPATEN JEMBRANA - BALI

Gilimanuk adalah nama sebuah kelurahan di kecamatan Melaya kabupaten Jembrana provinsi Bali. Di Gilimanuk ini terdapat pelabuhan penyebrangan yang menghubungkan pulau Bali dengan pulau Jawa yang biasa dikenal penyebrangan Ketapang-Gilimanuk. Dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi dapat ditempuh dengan kapal penyebrangan sekitar 1 jam dengan harga tiket pejalan kaki Rp 9.650,- per orang.

      

Gambar. Di atas kapal untuk menyeberang dari Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali. 


Dari ibukota provinsi Bali, Denpasar, Gilimanuk berjarak sekitar 120 km, dan dari ibukota kabupaten Jembrana, Negara, berjarak sekitar 25 km. Tidak jauh dari tempat ini terdapat Taman Nasional Bali Barat.

                         Gambar. Di dermaga pelabuhan teluk Gilimanuk


                          Gambar. Taman Siwa Mahadewa Gilimanuk


                                Gambar. Kantor pengelola wisata Teluk Gilimanuk


                              Gambar. Museum Manusia Purba Gilimanuk

Jumat, 13 Januari 2023

CATATAN PERJALANAN MENYUSURI JLS JEMBER-LUMAJANG - JAWA TIMUR (PUGER – GLADAK PERAK 64 KM)

Pembangunan JLS (Jalur Lintas Selatan) dari Cibaliung kabupaten Pandeglang provinsi Banten hingga kabupaten Banyuwangi provinsi Jawa Timur sejauh 1.546,78 km saat ini masih tengah berlangsung pengerjaannya. Tujuan pemerintah membangun JLS pulau Jawa ini tentunya ingin mengurangi kesenjangan Utara-Selatan pulau Jawa yang mana jalur Pantura Jawa sudah lama dibangun oleh Daendels dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sejauh 1.000 km pada tahun 1810an. Pada saat saya melakukan penyusuran JLS Jember-Lumajang ini adalah tanggal 8 Januari 2023. Ruas-demi ruas JLS kabarnya sudah banyak yang tersambung dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain. Di Jawa Timur senidiri, dari perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah di kabupaten Pacitan sampai Banyuwangi sebagian masih belum nyambung, contoh dari Blitar sampai perbatasan kabupaten Malang masih dalam pengerjaan, begitu juga dari Sendangbiru kabupaten Malang ke Lumajang juga belum tersambung, dari kabupaten Banyuwangi masih terputus di kecamatan Glenmore, dan mungkin juga dari kabupaten Trenggalek ke kabupaten tetangganya. Kabarnya juga JLS seluruhnya akan tersambung di akhir tahun 2028, wah kok lama banget ya saya sudah gak sabar mau mencobanya. Salah satu ruas yang sudah tersambung saat ini dan akan saya coba adalah ruas Jember – Lumajang tepatnya dari Puger (Jember) ke Jarit (Lumajang) sejauh 54 km plus dari Jarit sampai Gladak Perak di kecamatan Candipuro sejauh 10 km lereng Semeru sebelah selatan, yang berarti totalnya adalah 64 km.

                             Gambar 1. Titik start Puger KM 0 di depan menarasuar Bukit Watangan
 

Baiklah, bukan saya kalo liburan awal tahun 2023 ini masih ndekem di rumah. Saya akan mencoba menyusuri JLS ruas Puger-Jarit plus ke Gladak Perak yang mana saya akan start dari Puger KM 0 tepat di depan menarasuar Bukit Watangan pantai Pancer kecamatan Puger kabupaten Jember.  Di tempat saya start ini ada patok kilometer yang bertuliskan Turen 124, Jarit 54, Puger 0. Sekira pukul 09.00 saya mulai perjalanan di JLS yang bagus dan lebar namun sepi kendaraan yang berlalu lalang. Dengan demikian saya bisa melaju dengan agak kencang namum santai. Di sepanjang kiri jalan terlihat pantai selatan Samudera Indonesia dan bahkan daratan pulau Nusa Barong terlihat jelas dan terlihat panjang membentang dengan panorama yang mempesona. Rasanya juga pingin ke pulau Nusa Barong, tapi karena merupakan wilayah cagar alam jadi tidak sembarangan bisa dimasukinya.

          

   Gambar 2. Jalanan relatif sepi di JLS Puger depan mercusuar Bukit Watangan

Setelah beberapa menit berlalu, saya menjumpai jembatan pertama yakni Jembatan Getem di desa Mojomulyo kecamatan Puger. Terlihat beberapa orang sedang memancing ikan dari atas jembatan tanpa menghiraukan teriknya sinar matahari. Saya pun berlalu meninggalkan para pemancing dan terus melaju ke arah barat.

                                                        Gambar 3. Jembatan Getem Puger.

Setelah itu saya ketemu Jembatan Merah Putih di desa Paseban kecamatan Kencong kabupaten Jember. Di tempat ini lumayan banyak warga berhenti di sekitar jembatan sambil menikmati makanan dan minuman yang dijajahkan para penjual sembari melihat-lihat pemandangan khususnya ke arah selatan yang berupa samudera Indonesia.

                                     Gambar 4. Jembatan Merah Putih desa Paseban kecamatan Kecong

Perjalanan saya lanjutkan lagi. Tidak sampai setengah jam dari jembatan Merah Putih Paseban, saya ketemu Jembatan Selowangi di desa Selok Anyar kecamatan Pasirian Lumajang yang menghubungkan desa Pandanwangi kecamatan Tempeh dan desa Selok Anyar kecamatan Pasirian. Jembatan Selowangi ini membentang sejauh 370 m, wah panjang juga ya. Di atas jembatan ini banyak pedagang yang berjualan, khususnya pedagang minuman dan makanan riangan. Pemandangan di atas jembatan ini memang sungguh mempesona, bisa melihat hamparan sawah bahkan lautan.

                      Gambar 5. Jembatan Selowangi di desa Selok Anyar kecamatan Pasirian Lumajang

Sebelum jembatan Selowangi, sekitar 2 km, ada Savana Pandanwangi kecamatan Tempeh kabupaten Lumajang. Saya sempatkan singgah ke tempat ini karena untuk masuk ke savana ini tidak dikenai biaya alias geratisss... Di tempat ini dapat dijumpai padang rumput yang luas dan bahkan beberapa warga menggembala ternak kerbaunya.

                           Gambar 6. Savana Pandanwangi kecamatan Tempeh kabupaten Lumajang

Melanjutkan perjalanan sampailah di perempatan Jarit di desa Jarit kecamatan Candipuro Lumajang. Setelah perempatan ini maka ketemu jalan lama yang menghubungkan Lumajang – Malang via selatan. Jalur ini terkenal berliku-liku yang mana pernah saya hitung dari Candipuro sampai Dampit sejauh sekitar 60 km ada sebanyak 485 tikungan. Akhirnya, tibalah saya di titik akhir saya menyusuri JLS Jember-Lumajang tepatnya adalah jembatan Gladak Perak. Jembatan Gladak Perak yang mana jembatannya sudah runtuh akibat lahar Semeru yang erupsi awal Desember 2021. Namun ketika saya di sana telah dibuatkan jembatan baru berupa jembatan gantung yang hanya untuk roda dua atau roda empat khusus ambulan. 

Bye bye, sampai jumpa lagi di catatan perjalanan lainnya. Terima kasih yaa Allah telah Engkau berikan nikmat kepadaku.

Gambar 7. Finish di jembatan gantung Gladak Perak desa Sumberwuluh kecamatan Candipuro 

kabupaten Lumajang

Gambar 8. Jembaran Gladak Perak (Besuk Kobo'an) yang baru 

 


Senin, 09 Januari 2023

SAVANA PANDANWANGI KABUPATEN LUMAJANG - JAWA TIMUR

 Savana Pandanwangi terletak di desa Pandanwangi kecamatan Tempeh kabupaten Lumajang provinsi Jawa Timur, terletak sekitar 24 km dari pusat kota Lumajang ke arah selatan. Lokasi Savana Pandanwangi berada sekitar 2 km selatan JLS (Jalan Lintas Selatan) kabupaten Lumajang dan beberapa ratus meter utara pantai selatan Samudera Indonesia, dan tidak jauh dari tempat ini ada lapangan tembak TNI AU.

 Untuk masuk ke tempat ini gratis alias tidak dipungut biaya. Jika Anda berangkat dari pusat kota Lumajang, arahkan kendaraan ke arah Pasirian (selatan), sampai di pertigaan pasar Tempeh pilih belok kiri lalu terus ke selatan mentok sampai ketemu JLS lalu belok kiri sejauh 2 km dan ada jalan ke kanan yang berbatu masuk saja hingga 2 km akan ketemu Savana Pandanwangi.

Jangan lupa hati-hati jalan ke tempat ini berbatu dan berpasir. Di sini banyak kerbau yang digembalakan warga pada siang hari.



Senin, 19 Desember 2022

PANTAI BOOM KABUPATEN BANYUWANGI - JAWA TIMUR

Pantai Boom Marina Banyuwangi terletak sekitar 1 km sebelah timur Alun-alun Banyuwangi, tepatnya di Kampung Mandar kecamatan Banyuwangi kabupaten Banyuwangi.

Dulunya pantai Boom merupakan pelabuhan penting. Di pantai ini pernah terjadi bencana tenggelam para karateka yang melakukan latihan, sehingga di area ini dibangun monumen Inkai utk mengenang peristiwa tersebut.


Pada era 1980-an, pantai Boom pernah menjadi Tempat Hiburan Rakyat.


Salah satu bentuk ikonik pantai Boom adalah jembatan lintas berbentuk spiral yang menghubungkan daratan di sebelah utara pintu masuk dan daratan yang disebut pulau Giliwangi.






 

Minggu, 30 Oktober 2022

LEMBAH INDAH MALANG KABUPATEN MALANG - JAWA TIMUR

 Lembah Indah Malang (LIM) berlokasi di desa Balesari kecamatan Ngajum kabupaten Malang Jawa Timur, terletak sekitar 27 km barat laut kota Malang. Untuk menuju lokasi ini dari pusat kota Malang ke arah selatan bisa melalui Pakisaji - Kepanjen - Ngajum - Wonosari, atau bisa dari Wagir kemudian Balesari yang lebih dekat namun jalannya lebih kecil.

 
Tiket masuk lokasi LIM rp 20.000,- dan jam buka 08.00-17.00. Aktifitas pengunjung yang bisa dilakukan diantaranya berkebuh, outbond, ngopi di cafe, nginap di glamping atau vila, dan lain-lain.

 
 

Jumat, 07 Oktober 2022

MASJID AGUNG AL-ANWAR KOTA PASURUAN - JAWA TIMUR

Masjid Agung Al -Anwar Pasuruan berlokasi di sebelah barat alun-alun kota Pasuruan. Masjid ini  dibangun oleh Adipati Nitidiningrat (1751-1799) pada masa kekuasaannya di Pasuruan. Ornamen masjid berupa kaligrafi Arab dalam bentuk-geometris, hampir semua ornamen di dinding asli sejak saat didirikannya.

 

 

Mesjid Agung Jami'  Al Anwar Pasuruan memilki luas mencapai 3.770 meter persegi, dan mesjid Agung Jami' Al Anwar Pasuruan termasuk komplek pemakaman KH Abdul Hamid yang terletak di belakang mesjid tersebut. Tidak hanya bangunan nya saja yang kuno, Masjid Agung Al Anwar ini juga masih menggunakan jam istiwa' atau jam matahari.



Sabtu, 03 September 2022

CATATAN PERJALANAN BANYUWANGI - BONDOWOSO VIA PALTUDING - JAWA TIMUR

Pada umumnya orang melakukan perjalanan dari Banyuwangi ke Bondowoso atau sebaliknya akan lewat Situbondo atau lewat Jember karena merupakan jalan provinsi atau jalan nasional yang lebar, bagus dan nyaman. Jika kita melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dari pusat kota Banyuwangi ke pusat kota Bondowoso melalui jalur pantura Ketapang-Baluran-Asembagus-Situbondo-Bondowoso, maka jarak tempuhnya sekitar 131,6 km (saya ukur sendiri dengan odometer: Banyuwang-Ketapang (8,6 km), Ketapang-Asembagus (61,7 km), Asembagus-Situbondo (25,3 km), dan Situbondo-Bondowoso (36 km)). Sedangkan jika melalui jalur selatan Rogojampi-Genteng-Kalibaru-Jember-Bondowoso jaraknya sekitar 140,9 km (juga saya ukur sendiri dengan odometer: Banyuwangi-Rogojampi (15,6 km), Rogojampi-Genteng (21.2 km), Genteng-Kalibaru (22,5 km) Kalibaru-Jember (47,8 km), dan Jember-Bondowoso (33,8 km)). Namun jalur selatan ini bisa direduksi jaraknya jika ketika sampai pertigaan Sempolan kecamatan Silo kabupaten Jember kita pilih ke arah kanan (utara) menuju Kalisat dan keluar ke Maesan Bondowoso, maka jarak tempuh Banyuwangi-Bondowoso via selatan sejauh 127,7 km. Jalur selatan relatif berbelok-belok dibanding jalur pantura, apalagi jika lewat jalur selatan ketika berada di perbatasan kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Jember selepas Kalibaru maka akan bertemu jalur tengkorak Gumitir yang sangat berkelok-kelok dengan sisi utara tebing dan sisi selatan jurang, diperparah kendaraan truk besar yang terkadang tidak kuat menanjak sehingga sering terjadi kecelakaan. Jalur tengkorak Gumitir panjangnya sekitar 10 km namun jarak tempuhnya jika normal bisa setengah jam.

Bagi anda orang Banyuwangi atau Bondowoso dan sekitarnya mungkin tahu bahwa terdapat jalan tembus dari Banyuwangi ke Bondowoso via Paltuding. Paltuding merupakan pos awal pendakian ke gunung atau kawah Ijen. Panjang jalur Banyuwangi-Bondowoso via Paltuding ini sekitar 107 km tentu lebih dekat dibandingkan kedua jalur tadi, yakni pantura dan jalur selatan. Melalui jalur Banyuwangi-Bondowoso via Paltuding ini, Anda akan disuguhi pemadangan yang menawan wilayah pegunungan, hutan, dan perkebunan dengan udara yang segar hingga dingin. 

                                       Tiba di Blawan, meski siang udaranya dingin
   
Saya telah berkali-kali melintasi jalan Bondowoso-Banyuwangi via Paltuding ini. Jika kita berangkat dari kota Banyuwangi, bisa memilih ke arah Glagah-Licin-Paltuding-Sempol-Sukosari-Bondowoso. Dari Glagah hingga Paltuding jalanan umumnya menanjak, dan setelah Paltuding hingga Sukosari jalanan umumnya menurun. Sepanjang perjalanan banyak tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi. Misal ketika sampai di desa Tamansari kecamatan Licin Banyuwangi, saya sempat ke Taman Gandrung Terakota. Ketika sampai Paltuding, saya sempatkan mendaki ke puncak gunung/kawah Ijen, dan ketika sampai Sempol kecamatan Ijen kabupaten Bondowoso saya mampir ke kawah Wurung. 
                          Taman Gandrung Terakota desa Tamansari Licin Banyuwangi


Di puncak Kawah Ijen ketinggian 2.380 mdpl 

                                       Kawah Wurung kecamatan Ijen kabupaten Bondowoso

Hampir sepanjang perjalanan dari Banyuwangi-Bondowoso atau sebaliknya dikenal sebagai kawasan Geopark Ijen. Selepas Tamansari Licin kita memasuki perkebunan karet, setelah itu boleh dikata tidak ada lagi pemukiman hingga ketemu Paltuding yang merupakan pos pendakian ke kawah Ijen milik Perhutani yang berupa lahan parkir, bangunan kantor, warung kopi, warung makan, dan beberapa fasilitas lainnya.

Paltuding, pos pendakian ke Kawah Ijen di perbatasan kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso
 

                 Kawasan Geopark Ijen di desa Kalianyar kecamatan Ijen kabupaten Bondowoso

Sabtu, 27 Agustus 2022

PENDOPO KANTOR KABUPATEN TRENGGALEK - JAWA TIMUR

Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Trenggalek yang berjarak 180 km dari Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan

 
Sensus Penduduk 2020, kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.261,40 km² yang dihuni oleh 731.125 jiwa Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; sebelah selatan dengan Samudra Hindia; serta sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo. 



 

Jumat, 19 Agustus 2022

KILOMETER NOL KOTA YOGYAKARTA - DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KM 0 (Kilometer Nol) kota Yogyakarta adalah istilah untuk menyebut kawasan perempatan Kantor Pos Besar, Beteng Vredeburg, Gedung Agung, dan Gedung bank BNI Yogyakarta. Di kawasan ini juga terdapat Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949 serta Monumen Batik. Kawasan ini selalu dipadati wisatawan baik untuk nongkrong atau mengadakan pertunjukan seni. Aneka kegiatan seni budaya ataupun aksi demo seringkali dilakukan di ruang terbuka ini.


 Kawasan di sekitar KM 0 ini adalah kawasan wisata sejarah berupa bangunan-bangunan kuno yang sering juga disebut loji, yaitu bangunan-bangunan tua yang besar peninggalan Belanda. Kawasan KM 0 juga menjadi sentra perekonomian bagi masyarakat Yogyakarta karena letaknya yang memang strategis. Sebut saja kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, kawasan jalan Kyai Ahmad Dahlan, serta kawasan jalan Wijilan yang tak pernah sepi dan selalu dipadati wisatawan.
 

 






PERGURUAN ISLAM PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN - JAWA TIMUR

 Lokasi Perguruan Islam Pondok Tremas berada sekitar 12 km sebelah utara pusat kota Pacitan Jawa Timur, tepatnya di desa Tremas kecamatan Arjosari kabupaten Pacitan Jawa Timur. Sejarah berdirinya Perguruan Islam “Pondok Tremas” Pacitan tidak lepas dari sejarah pendirinya yaitu KH Abdul Mannan putra R. Ngabehi Dipomenggolo seorang Demang di daerah Semanten pinggiran kota Pacitan. KH. Abdul Manan pada masa kecilnya bernama Bagus Darso. Sejak kecil beliau sudah terkenal cerdas dan sangat tertarik terhadap problematika religius. Pada masa remajanya beliau dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan agama Islam di bawah bimbingan Kyai Hasan Besari. Selama disana Bagus Darso selalu belajar dengan rajin dan tekun. Karena ketekunan, kerajinan dan kecerdasan yang dibawanya semenjak kecil itulah maka kepandaian Bagus Darso dalam menguasai dan memahami ilmu yang dipelajarinya melebihi kawan-kawan sebayanya.


 Setelah Bagus Darso dianggap cukup ilmu yang diperolehnya di Pondok Pesantren Tegalsari, beliau pulang ke Semanten. Di desa inilah beliau kemudian menyelenggarakan pengajian yang sudah barang tentu bermula dengan sangat sederhana. Dan karena semenjak di Pondok Tegalsari beliau sudah terkenal sebagai seorang santri yang tinggi ilmunya, maka banyaklah orang Pacitan yang mengaji pada beliau. Dari sinilah kemudian di sekitar masjid didirikan pondok untuk para santri yang datang dari jauh. Namun beberapa waktu kemudian pondok tersebut pindah ke daerah Tremas setelah beliau dikawinkan dengan Putri Demang Tremas R. Ngabehi Hongggowijoyo. Sedang R. Ngabehi Honggowijoyo itu sendiri adalah kakak kandung R. Ngabehi Dipomenggolo.

 Diantara faktor yang menjadi penyebab perpindahan Kyai Abdul Manan dari daerah Semanten ke desa Tremas, yang paling pokok adalah pertimbangan kekeluargaan yang dianggap lebih baik beliau mutasi ke daerah Tremas. Pertimbangan tersebut antara adalah, karena mertua dan istri beliau menyediakan daerah yang jauh dari keramaian atau pusat pemerintahan, sehingga merupakan daerah yang sangat kondusif bagi para santri yang ingin belajar dan memperdalam ilmu agama.

 Berdasarkan pertimbangan itulah maka beliau kemudian memutuskan pindah dari Semanten ke daerah Tremas, dan mendirikan pondok pesantren yang kemudian disebut “ Pondok Tremas “. Demikianlah sedikit sejarah berdirinya Pondok Tremas yang dipelopori oleh beliau KH. Abdul Manan pada tahun 1830 M.



 

ALIRAN ASAM KALIPAIT KABUPATEN BONDOWOSO - JAWA TIMUR

Aliran Asam Kalipait adalah sungai unik yang berlokasi di desa Kalianyar kecamatan Ijen kabupaten Bondowoso. Sungai ini merupakan limpasan d...