Lokasi Perguruan Islam Pondok Tremas berada sekitar 12 km sebelah utara pusat kota Pacitan Jawa Timur, tepatnya di desa Tremas kecamatan Arjosari kabupaten Pacitan Jawa Timur. Sejarah berdirinya Perguruan Islam “Pondok Tremas” Pacitan tidak lepas dari sejarah pendirinya yaitu KH Abdul Mannan putra R. Ngabehi Dipomenggolo seorang Demang di daerah Semanten pinggiran kota Pacitan. KH. Abdul Manan pada masa kecilnya bernama Bagus Darso. Sejak kecil beliau sudah terkenal cerdas dan sangat tertarik terhadap problematika religius. Pada masa remajanya beliau dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan agama Islam di bawah bimbingan Kyai Hasan Besari. Selama disana Bagus Darso selalu belajar dengan rajin dan tekun. Karena ketekunan, kerajinan dan kecerdasan yang dibawanya semenjak kecil itulah maka kepandaian Bagus Darso dalam menguasai dan memahami ilmu yang dipelajarinya melebihi kawan-kawan sebayanya.
Jumat, 19 Agustus 2022
PERGURUAN ISLAM PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN - JAWA TIMUR
Setelah Bagus Darso dianggap cukup ilmu yang diperolehnya di Pondok
Pesantren Tegalsari, beliau pulang ke Semanten. Di desa inilah beliau
kemudian menyelenggarakan pengajian yang sudah barang tentu bermula
dengan sangat sederhana. Dan karena semenjak di Pondok Tegalsari beliau
sudah terkenal sebagai seorang santri yang tinggi ilmunya, maka
banyaklah orang Pacitan yang mengaji pada beliau. Dari sinilah kemudian
di sekitar masjid didirikan pondok untuk para santri yang datang dari
jauh. Namun beberapa waktu kemudian pondok tersebut pindah ke daerah
Tremas setelah beliau dikawinkan dengan Putri Demang Tremas R. Ngabehi
Hongggowijoyo. Sedang R. Ngabehi Honggowijoyo itu sendiri adalah kakak
kandung R. Ngabehi Dipomenggolo.
Diantara faktor yang menjadi penyebab perpindahan Kyai Abdul Manan
dari daerah Semanten ke desa Tremas, yang paling pokok adalah
pertimbangan kekeluargaan yang dianggap lebih baik beliau mutasi ke
daerah Tremas. Pertimbangan tersebut antara adalah, karena mertua dan
istri beliau menyediakan daerah yang jauh dari keramaian atau pusat
pemerintahan, sehingga merupakan daerah yang sangat kondusif bagi para
santri yang ingin belajar dan memperdalam ilmu agama.
Berdasarkan pertimbangan itulah maka beliau kemudian memutuskan
pindah dari Semanten ke daerah Tremas, dan mendirikan pondok pesantren
yang kemudian disebut “ Pondok Tremas “. Demikianlah sedikit sejarah
berdirinya Pondok Tremas yang dipelopori oleh beliau KH. Abdul Manan
pada tahun 1830 M.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MASJID AL-JABBAR KOTA BANDUNG - JAWA BARAT
Masjid Raya Al Jabbar terletak di kecamatan Gedebage kota Bandung berjarak sekitar 2 km tenggara Stasiun Gedebage Bandung. Masjid iini mulai...
-
JELAJAH RUTE GERILYA PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN Oleh : Firdaus Ubaidillah Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, t...
-
Perjalanan Malang-Lumajang ini sebenarnya sudah lama saya lakukan tepatnya tanggal 15 Juli 2009, namun saya ulangi lagi dari arah sebaliknya...
-
Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (berbatasan dengan kabupaten Malang) yang memi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar