Berada di sebelah timur Gunung Anjasmoro, terdapat salah satu mata air Kali (Sungai) Brantas, salah satu sungai terpenting di Jawa Timur yang mengalir melalui Kota Malang, Blitar, Kediri, Jombang, Mojokerto, Surabaya, dan berakhir di selat Madura.
Arboretum Sumber Brantas (+-1.500 m dpl) adalah lokasi dimana salah satu mata air Kali Brantas tersebut berada, Ngalamers. Tepatnya berada di Dusun Sumber Brantas, Desa Tulungrejo - Bumiaji, kurang lebih 18 Km utara Kota Batu.
Meski sungai Brantas merupakan wujud major dari banyak mata air, namun mata air di kawasan Arboretum ini bisa disebut sebagai titik nol Sungai Brantas.
Dalam perkembangannya, lokasi Arboretum Sumber Brantas semula digunakan sebagai lahan pertanian sayur oleh penduduk maupun petani setempat. Selanjutnya pada tahun 1982 dilakukan rehabilitasi mata air Sumber Brantas.
Melalui ganti rugi Proyek Brantas, pada 1983 dilakukan pembebasan lahan seluas 11 hektare dan pembuatan jalan desa penghubung jalan Kabupaten dengan Sumber Brantas sepanjang 1 km. Pada 1995 melalui proses ganti rugi oleh Perum Jasa Tirta I, dilakukan perluasan lahan 1 hektare.
Proses penghijauan kawasan Sumber Brantas dimulai secara simbolik dengan menanam 22 jenis tanaman kayu dan 1 jenis tanaman buah pada tahun 1983. Dua tahun kemudian penanaman pohon dilakukan secara bertahap hingga saat ini. Bahkan nama penanam diabadikan untuk melengkapi data nama pohon yang ditanam.
Salah satu yang ikonik dan langka adalah pohon Pinus Parana yang ditanam oleh Roedjito Dwidjomestopo, beliau adalah pimpinan Proyek Brantas pada saat itu. Tiga Pinus Parana yang menjulang kokoh di depan bangunan utama Arboretum ini dibawa langsung dari Brasil, sebagai buah tangan keikutsertaan Indonesia pada konferensi Bumi pada Juni 1992 di Rio De Janeiro.
Nama Arboretum Sumber Brantas diberikan oleh Menteri Kehutanan RI (Ir. Hazrul Harahap) saat berkunjung ke Sumber Brantas pada 1989. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Menteri PU No. 631 tahun 1986 dan Surat Gubernur Jatim No. 63 tahun 1988 menetapkan kawasan Sumber Brantas sebagai suaka alam tata pengairan Sungai Brantas.
Karena merupakan lokasi konservasi mata air Kali Brantas, pengunjung yang ingin masuk ke wilayah Arboretum harus mendapatkan ijin dari petugas jaga. Jika ingin mengadakan kegiatan edukasi, penelitian, maupun rekreasi, Ngalamers harus terlebih dahulu mengajukan permohonan ke Perum Jasa Tirta I yang berkantor di Jalan Surabaya, Kota Malang.
Dari data Perum Jasa Tirta I, hingga saat ini jenis pohon yang telah ditanam di Arboretum telah mencapai kurang lebih 3.200 pohon.
Terdiri dari 32 jenis tanaman yang beberapa merupakan pohon yang sudah terbilang langka Ngalamers, diantaranya: Kaju Manis (Cinnanonum Burmani), Kayu Putih, Gagar, Cemara Duri, Cemara Gunung, Cemara Pine Trees, Kina, Cempaka/Locari, Sengon, Pinus, Waker Kaspanye, Elo, Klampok, Pule, Beringin, Dadap Duri, Bendo, Dadap Minyak, Klerek, mahoni, Mindi, Oliander, Salam, Tarena, Wadang, Damar, Kemi, Bottle Brush, Cannon Ball, Kakrok, Kesek Tanjang, Juwet, Ketapang, Tanjung, Apokat, Puspa dan Suren.