Berjarak sekitar 40 km sebelah timur kota Jember, dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut,
di tepi jalan provinsi perbatasan wilayah Kabupaten Jember
dengan Kabupaten Banyuwangi. Sebuah gapura besar
bertuliskan "Cafe & Rest Area Gumitir". Sekilas para pengguna jalan
mengira tempat itu hanyalah sebuah tempat singgah atau area
peristirahatan bagi mereka yang kelelahan setelah menempuh perjalanan
jauh. Tapi ternyata di sini kita bisa menikmati banyak hal baru yang
berguna dan menyenangkan. Cafe & Rest Area
Gumitir tak hanya menyediakan panorama perbukitan dan kawasan perkebunan
kopi dari ketinggian. Tempat itu juga menyediakan areal permainan
anak-anak, outbound dan flying fox, serta lapangan olahraga dan tempat berkemah.
Dari tempat itu, para pengunjung tak hanya bisa menikmati hamparan
kebun kopi robusta seluas 1.165 hektare, namun juga bisa "berkeliaran"
di dalamnya. Ada beberapa pilihan kendaraan yang bisa digunakan para
pengunjung untuk blusukan ke kebun kopi, terowongan kereta api
Mrawan, dan pabrik pengolahan kopi Goenoeng Goemitir yang dibangun
pemerintah kolonial Belanda antara tahun 1901 dan 1903 silam itu.
Ada dua terowongan kereta api
yang menembus perut Gunung Gumitir yang menghubungkan jalur kereta dari
Jember menuju Banyuwangi. Pertama, terowongan Garahan yang panjangnya
90 meter. Terowongan ini selesai dibangun pada tahun 1902. Yang kedua
adalah terowongan Mrawan sepanjang 980 meter yang selesai dibangun tahun
1910.
Terowongan Mrawan adalah terowongan kereta api terpanjang
di Indonesia.
Kemudian kami pabrik pengolahan kopi Goenoeng Goemitir. Tempat
ini juga merupakan area favorit pengunjung untuk berfoto ria dengan
latar belakang bangunan dan beragam mesin kuno. Kalau sedang musim panen
kopi tiba (bulan Juni-Juli), kita bisa menyaksikan langsung pabrik kopi
itu mengolah biji kopi robusta (Coffea canephora) dari kebun Gunung Gumitir yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar