Kota Malang Jawa Timur menyimpan jejak sejarah mulai abad ke 8 masehi sampai era kolonial Belanda. Kekayaan warisan sejarah tersebut memunculkan berbagai kawasan sejarah yang kemudian banyak dikelola menjadi tujuan wisata.
Salah satu tujuan wisata heritage itu adalah Kampoeng Heritage Kajoetangan. Kampung Heritage Kajoetangan adalah kampung wisata tematik yang mengusung konsep suasana tempo dulu.
Kawasan Kampung Heritage Kajoetangan berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Gg II, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur ini sudah tercatat dalam sejarah masa klasik hingga modern. Kampung ini memiliki ciri khas deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda dengan aksesoris, perabotan, hingga nuansa kesehariannya yang khas tempo dulu.
Terdapat tiga akses masuk menuju Kampoeng Heritage Kajoetangan. Bisa dari koridor Talun di Jalan Arif Rahman Hakim. Dua akses lainnya dari koridor Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat. Ada 60 rumah tua yang berhasil diidentifikasi di kampung ini. Seluruhnya relatif terjaga bentuk aslinya. Di depan rumah-rumah tersebut dipasang plakat informasi usia bangunan hingga pemilik pertamanya. Rumah tertua dicatat dibangun pada 1870.
Banyak pula rumah yang dibangun dalam kurun 1920-1940 dengan model atap pelana atau biasa disebut rumah jengki. Warga juga menyiapkan rumah mereka sebagai titik swafoto bagi pengunjung.
Dari seluruh rumah bergaya arsitektur Belanda, terdapat 25 rumah siap menerima wisatawan dengan menyediakan berbagai properti untuk pengunjung berfoto sembari pemiliknya tetap beraktivitas seperti biasa.
Ada versi cerita rakyat yang berkembang terkait asal muasal nama Kayutangan. Nama itu diambil dari pohon yang berbentuk menyerupai tangan manusia. Dahulu kawasan ini adalah hutan belantara ditumbuhi pohon patangantangan.Pohon jenis itu sekarang sudah langka. Konon di Malang tersisa sedikit saja, di antaranya masih tumbuh di wilayah Gunung Kawi.