Sabtu, 25 Februari 2017

AIR TERJUN SILUWOK SAMIGALUH KAB.KULONPROGO - D.I. YOGYAKARTA

Ini dia sebuah lokasi piknik asik di gugusan perbukitan Menoreh yang perlu kita kunjungi saat berkunjung di Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Terletak di dusun Desa Keweron, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, air terjun Siluwok termasuk curug yang masih perawan.
                     

Rute yang bisa Anda lewati saat menuju curug yakni dari Terminal Jombor - Cebongan - Seyegan - Balangan - Kecamatan Minggir - perempatan Dekso - Samigaluh, Saat Anda menemukan plang Curug Sidoharjo, ikuti petunjuk dan jangan lupa GPS (Gunakan Penduduk Setempat), jika Anda bingung, jangan sungkan bertanya jika tersesat.
                     
                          
Lokasi Curug Siluwok dari tempat parkir berkisar antara 15 - 20 menit. Saat sampai di curug, Anda bisa melihat tingginya air terjun yang berkisar 20-an meter. Menariknya, Anda yang ingin mandi dicurug tersebut jangan terlalu dekat dengan hilir air terjun ya karena lumayan dalam, namun disekitarnya, airnya hanya setinggi dada orang dewasa, cukup aman buat Anda yang belum lihai berenang.
                     
Sebagai tips, selama musim hujan ini disarankan Anda wajib menggunakan sandal gunung dan membawa jas hujan sehingga tidak basah kuyup saat hujan mengenai Anda disepanjang perjalanan dari lokasi parkir hingga objek wisata.

Rabu, 22 Februari 2017

MESJID AGENG KARATON SURAKARTA HADININGRAT SOLO - JAWA TENGAH

Mesjid Ageng Karaton Surakarta Hadiningrat, dahulu bernama Masjid Ageng Keraton Hadiningrat ini dibangun oleh Pakubuwono III pada sekitar tahun 1749. Terletak di sekitar Alun-alun Utara Keraton Surakarta, tepatnya di bagian barat, masjid ini memiliki posisi penting dalam penyebaran Agama Islam di Solo.

Pembangunan masjid ini tidak terlepas dari peran penting yang dipegang oleh seorang raja pada saat itu. Ketika itu, raja tidak hanya menjadi pemangku kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, tapi juga sebagai penyiar agama. Selain itu, pemilihan lokasi masjid yang dekat dengan keraton terinspirasi dari Masjid Agung Demak yang juga dibangun di dekat keraton dan alun-alun keraton.

Berdiri di atas lahan seluas hampir 1 ha, bangunan utama masjid yang berukuran 34,2 meter x 33,5 meter mampu menampung sekitar 2.000 jamaah. Sepanjang perjalanannya, masjid ini telah melalui beberapa penambahan dan renovasi.

                      

Bangunan yang pertama dibuat adalah bagian utama masjid. Penambahan pertama dilakukan oleh Pakubuwono IV, yang memberikan kubah di bagian atas masjid. Tidak seperti kubah pada umumnya yang bergaya Timur Tengah, kubah pada masjid ini bergaya Jawa. Bentuknya menyerupai paku bumi.

Penambahan berikutnya dilakukan oleh Pakubuwono X. Pakubuwono membangun sebuah menara di sekitar masjid serta sebuah jam matahari untuk menentukan waktu solat. Pintu masuk masjid pun mengalami perubahan pada masa Pakubuwono X. Pintu bercorak gapuran bangunan Jawa beratap limasan diganti menjadi bercorak Timur Tengah – terdiri dari tiga pintu, dengan pintu yang berada di tengah lebih luas dari kedua pintu yang mengapitnya.

Sementara, Pakubuwono XIII membangun kolam yang mengitari bangunan utama masjid. Pembangunan kolam ini dimaksudkan agar setiap orang yang akan masuk ke dalam masjid dalam keadaan bersih. Tapi, karena berbagai alasan, kolam ini tidak lagi difungsikan. Selain itu, Pakubuwono XIII juga membangun ruang keputren dan serambi di bagian depan.

Penambahan terakhir dilakukan oleh Pemerintah Surakarta. Masih di area masjid, ditambahkan beberapa bangunan dengan fungsi berbeda. Ada perpustakaan, kantor pengelola, dan poliklinik.


Pada masa lalu, pengurus masjid ini merupakan anggota abdi dalem keraton. Setiap pengurus diharuskan terlebih dahulu menuntut ilmu di Madrasah Mam Ba’ul ‘Ulum – yang terletak di antara masjid dengan Pasar Klewer. Tapi kini, hanya kepala pengurus masjid yang menjadi abdi dalem keraton – dengan gelar Tafsir Anom. Sementara, Madrasah Mam Ba’ul ‘Ulum dikelola oleh Departemen Agama dan dijadikan pendidikan untuk masyarakat umum.

Masih di sekitar masjid, tepatnya di sebelah utara, terdapat sebuah pemukiman yang bernama Kampung Gedung Selirang. Pemukiman ini sengaja dibangun untuk tempat tinggal para pengurus masjid.

Sampai saat ini, Masjid Agung Surakarta masih menjadi pusat tradisi Islam di Keraton Surakarta. Masjid ini masih menjadi tempat penyelenggaraan berbagai ritual yang terkait dengan agama, seperti sekaten dan maulud nabi, yang salah satu rangkaian acaranya adalah pembagian 1.000 serabi dari raja kepada masyarakat. 

Selasa, 14 Februari 2017

TELUK LOVE KABUPATEN JEMBER - JAWA TIMUR

Teluk Love merupakan tempat wisata yang terbilang baru yang berada di kecamatan Ambulu tepatnya sekitar 40 km sebelah selatan kota Jember atau sekitar 2 km timur pantai Watu Ulo. Berada di selatan pantai Payangan yang merupakan pantai yang cukup populer dan banyak dikunjungi para wisatawan.


Di pantai payangan ini anda bisa menyaksikan indahnya panorama pantai dengan deburan ombak yang terbilang cukup besar yang menerjang bebatuan cantik khas pantai payangan tersebut.
 

 
Selain menikmati pesona pantai payangan anda juga bisa menyaksikan pemadangan unik dari atas bukit yang dikenal dengan nama Teluk Love. Teluk love ini berada di area paling timur pantai payangan, kira-kira 200 meter jika dari area parkir pantai payangan, keindahan teluk love ini bisa anda saksikan dari atas bukit yang dikenal dengan nama bukit domba atau bukit Suroyo. Dinamai bukit domba karena di sekitar area bukit terdapat beberapa domba milik masyarakat setempat yang juga ikut menyaksikan keindahan pantai tersebut. Sampai di bukit domba ada akan dikenai biaya Rp.5000. Untuk menyusuri bukit tersebut,  kurang lebih 15 menit anda akan sampai di puncak bukit domba tersebut. Tiba di puncak anda akan terpukau dengan pemandangan pantai yang unik dan hanya ada di pantai payangan jember tersebut, yaitu pantai yang membentuk love yang terlihat cantik yang bisa anda nikmati dari atas bukit.



Di sore hari saat matahari terbenam pemandangan teluk love ini akan semakin indah ,terpaan angin pantai akan membuat anda tenggelam dalam kedamaian.
 
 
Untuk menuju Teluk Love ini, jika dari pusat kota Jember bisa menuju ke selatan ke arah Ambulu. Jika sudah sampai di perempatan Ambulu, ambil lurus dan sampai ketemu pertigaan kalau ke kanan menuju pantai Papuma. Cukup jalan lurus dan ikuti petunjuk arah maka anda akan sampai di pantai Payangan atau Teluk Love ini. Jalan untuk menuju pantai tidak semulus jalan di tengah kota,, maka sebelum anda berlibur kesini periksa kendaraan anda terutama pada ban.



PANTAI NELAYAN PUGER KABUPATEN JEMBER - JAWA TIMUR

Pantai nelayan Puger terletak di kecamatan Puger kabupaten Jember sekitar 40 km di sebelah selatan kota Jember. Pantai ini sangat menarik dikunjungi bagi penikmat belanja ikan segar dan terasi. Ikan basah yang baru dipanen di lalut oleh nelayan langsung dalam keadaan segar dijual di Pusat Pelelangan Ikan di Puger.


Bagi fotografer mengambil foto-foto nelayan yang sedang merapatkan perahunya dan menurunkan hasil tangkapan ikannya adalah sudut foto yang menari untuk diambil. Perahu Madura yang warna warni catnya di timpa matahari yang bersinar terik dan langit biru menghasilkan foto-foto yang kontras.
Aktivitas nelayan mulai menjemur dan melipat jaring ikan, menurunkan muatan ikan sampai aktvitas menggotong hasil tangkapannya.
Bagi ibu-ibu yang suka membikin sambal terasi buat keluarganya , membeli terasi di Puger akan mendapatkan terasi asli dari udang apabila intar memilihnya. Terasi Puger yang asli dari udang banyak sekali bintik-bintik hitamnya. Harganya satu ons bisa Rp 10.000 apabila benar-benar yang asli udang.


Penjual ikan di Pasar Pelelangan Ikan Puger juga agak unik cara menjualnya dengan cara dikemas keranjang kecil dan djual secara acungan ala kaki lima. Ikan-ikan segar yang jarang ditemui di kota besar bisa dibeli disini dengan harga miring sekitar Rp 20.000 untuk ikan siap bakar dan udang sekitar Rp 30.000 serta cumi ukuran besar-besar juga Rp 30.000 an per kilogram.

MASJID AGUNG AL-AQSHO KABUPATEN KLATEN - JAWA TENGAH

Masjid Al-Aqsho Klaten terletak di tepi jalan raya Jogja-Solo ini, dibangun dengan anggaran senilai Rp65 miliar. Masjid ini mulai difungsikan sebagai tempat ibadah salat dan kegiatan keagamaan lainnya mulai Jumat (3/6/2016). Kalo saya boleh klaim, masjid ini yang termegah di Jawa Tengah. Untuk ukuran luas memang masih kalah dengan masjid Agung Jawa Tengah Semarang, tapi klo desain arsitektur Masjid Al-Aqsa ini juaranya.
Masjid ini dibangun oleh orang Jawa tapi bergaya Persia-Arab. Apalagi letaknya sangat strategis di tepi jalan Solo-Jogja.


KAMPUNG COKLAT KABUPATEN BLITAR - JAWA TIMUR

Kampung Coklat terletak di desa Plosorejo kecamatan Kademangan kabupaten Blitar, tepatnya di Jl. Banteng Blorok No.18. Untuk masuk ke area ini anda diharuskan membayar retribusi untuk pengembangan area wisata sebesar 5 ribu rupiah per orang. Apabila anda datang saat musim liburan, wisata kampung coklat ini sangat ramai.
Kampung Coklat merupakan tempat yang tepat untuk bersantai bersama keluarga dimana pengunjung akan bersantai di tengah kebun coklat dengan menu makanan dan minuman serba coklat. Berdiri tanggal 1 Januari 2005 (Gapoktan Guyup Santoso) - 17 Agustus 2014 (Kampung Coklat).



Di Kampung Coklat Blitar terdapat berbagai kios mini yang menjual berbagai makanan dan minuman seperti es coklat, coklat panas, nasi coklat, mie coklat, es krim dan makanan lainnya yang dijual Rp 5.000 - Rp 10.000. Ada juga makanan yang dijual prasmanan untuk pengunjung yang tidak sedekar ingin cemilan saja. Selain itu, ada terapi ikan dengan tarif Rp. 5.000. Semua bisa dinikmati di bawah pohon kakao yang rindang, membuat suasana menjadi semakin mengasyikkan. Ada fasilitas mushola bagi yang akan menunaikan ibadah sholat.
 

Di sebelah tempat bersantai, pengunjung bisa melihat kebuh bibit coklat dimana pohon coklat-coklat yang masih kecil ini disemai dan sudah muncul batangnya. Untuk edukasi, Kampung Coklat Blitar menyediakan berbagai macam paket wisata edukasi dengan tarif Rp. 15.000 - Rp. 50.000 dimana pengunjung bisa panen biji kakao, pengolahan biji kakao, diskusi dengan pakar bubidaya dan sebagainya. Untuk pembelian tiket edukasi bisa dilakukan di lokasi pembelian tiket masuk.


Selain fasilitas yang sudah disinggung di atas, terdapat berbagai jenis produk jadi hasil olahan biji coklat yang tersedia di Kampung Coklat. Produk bisa juga dipesan secara online dengan menggunakan jasa pengiriman produk ke lokasi tempat tinggal Anda.

Senin, 13 Februari 2017

MONUMEN PANCASILA JAYA LUBANG BUAYA CEMETUK KABUPATEN BANYUWANGI - JAWA TIMUR

Keganasan PKI tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah. Salah satunya ada di Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Di monumen Lubang Buaya Cemetuk, juga terdapat patung Garuda Pancasila raksasa lengkap dengan relief peristiwa itu di bagian bawahnya.

Bagian belakang patung Garuda Pancasila terdapat tiga lubang dengan bentuk persegi. Ketiga lubang itulah yang dimaksud sebagai monumen lubang buaya. Tempat pembuangan para korban setelah dibantai secara massal pada 30 September 1965.

Gambar 1. Monumen Pancasila Jaya di Desa Cemetuk Banyuwangi

Dari tiga lubang buaya yang besar itu isinya 42 orang dibuang di sana dan yang lubang kecil-kecil itu 10 orang.Perspektif sejarah G30 S  dikemas dengan simbol-simbol relief, lubang buaya, dan beberapa teks di sekitar dinding patung menekankan kekejaman kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI digambarkan telah membantai 62 orang yang ditandai dengan nama pemuda Pancasila.

Dalam teks di monumen tertulis, “Monumen Pancasila Jaya di sini pada tanggal 18-10-1965 telah terjadi pembunuhan massal terhadap 62 orang pemuda Pancasila oleh kebiadaban  G 30 S/PKI,”.

 
Gambar 2. Relief dan Monumen Lubang Buaya di Desa Cemetuk Banyuwangi

Terlepas siapa dalang peristiwa G30 S  tentang pembunuhan para jenderal di Jakarta, usai peristiwa tersebut telah memantik pembantaian massal di daerah. Salah satunya terjadi di Cemetuk, Cluring pada 18 Oktober 1965.

Menurut warga di sekitar monumen tersebut, menjelaskan monumen Lubang Buaya Cemetuk dibangun pada tahun 1994. Hingga saat ini cerita turun-temurun tentang peristiwa Lubang Buaya Cemetuk masih satu versi: Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) berafiliasi dengan PKI telah membantai para pemuda Ansor yang datang dari Muncar.

Bila diamati peristiwa pasca G30 S di Banyuwangi, khususnya di Cemetuk masih ada perlawanan dari PKI.

Gambar 3. Sumur-sumur pembantaian

Bila ingin berkunjung ke monumen Lubang Buaya Cemetuk, Anda bisa mengamati secara langsung bagaimana peristiwa kelam 1965 dalam ilustrasi relief. Terlepas siapa yang menjadi pelaku dan korban tentunya dari monumen Lubang Buaya Cemetuk bisa jadi refleksi. Jangan sampai peristiwa kelam tersebut kembali terulang.

ALUN-ALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG - JAWA TIMUR

Alun-alun Kabupaten Tulungagung, atau yang dikenal dengan sebutan “Taman Aloon-aloon" merupakan ikon dari Kabupaten Tulungagung. Taman...