Senin, 12 Desember 2011

DESA WISATA KETINGAN KABUPATEN SLEMAN - D.I. YOGYAKARTA



A. Selayang Pandang
Menikmati suasana perdesaan yang masih alami bisa menjadi pilihan liburan keluarga yang menarik. Selain sebagai ajang mengistirahatkan diri sejenak dari rutinitas, liburan ke desa juga akan memberikan pengalaman tersendiri bagi Anda yang terbiasa hidup di kota yang semuanya serba semrawut dan tergesa-gesa. Jika Anda tidak punya keluarga di desa, Anda tidak usah khawatir. Saat ini ada banyak desa wisata yang menawarkan beragam paket wisata.
Salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman adalah Desa Wisata Ketingan atau sering juga disebut dengan desa wisata burung kuntul (bangau). Desa ini menjadi begitu istimewa karena keberadaan koloni burung kuntul dan burung blekok yang berjumlah ribuan. Setiap pagi, burung-burung tersebut akan terbang berpencar meninggalkan desa menuju ke persawahan yang banyak airnya untuk mencari makan. Saat menjelang senja, burung-burung ini akan kembali ke Dusun Ketingan. Mereka akan bertengger dan bersarang di pepohonan yang memang masih banyak terdapat di Desa Ketingan.
Keberadaan burung kuntul dan bleok di Dusun Ketingan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, yakni sekitar tahun 1997. Kala itu, koloni burung kuntul mulai berduyun-duyun datang ke wilayah Ketingan setelah persemian gapura desa oleh Sultan Hamengku Buwono X. Burung-burung tersebut hinggap di pohon-pohon dan bersarang di ruas kanan jalan yang ada. Awalnya masyarakat tidak begitu mempedulikan keberadaan burung kuntul ini dan berusaha mengusirnya. Namun burung yang datang ke Ketingan semakin banyak.
Pada tahun 2005 digagaslah usaha untuk menjaga keberadaan burung kuntul tersebut. Akhirnya diputuskan bahwa Dusun Ketingan menjadi sebuah desa wisata yang menawarkan keindahan serta keasrian desa, serta tak ketinggalan koloni burung kuntul. Oleh karena itu, Desa Wisata Ketingan dikenal sebagai Desa Wisata Fauna Burung Kuntul. Selain pengamatan burung kuntul, Dusun Ketingan juga menawarkan paket wisata pembuatan jamu, bertani, menyaksikan upacara daur hidup, serta kesenian gejog lesung.
B. Keistimewaan
Sejak memasuki gapura desa, rimbunnya pepohonan sudah terlihat. Tak heran jika burung kuntul gemar bersarang di dusun ini, sebab di kanan kiri jalan terdapat banyak pepohonan. Di tiap halaman rumah penduduk juga pasti terdapat pohon, mulai dari pohon melinjo, pohon sawo, pohon mahoni, pohon johar, pohon nangka, flamboyan dan bambu. Hal ini, tentu saja menjadikan suasana di Dusun Ketingan menjadi segar dan asri.
Di Dusun Ketingan terdapat banyak gardu yang dapat digunakan sebagai tempat pengamatan burung (bird watching). Saat paling tepat untuk mengamati pola perilaku burung-burung tersebut adalah di pagi hari atau di sore hari. Saat pagi, burung-burung akan terbang secara berkelompok meninggalkan desa, sedangkan saat sore, koloni burung kuntul akan pulang kembali ke sarangnya. Pagi dan sore juga merupakan saat yang pas untuk berburu foto burung kuntul.
Burung kuntul yang ada di Dusun Ketingan juga memiliki perilaku yang unik. Setiap malam purnama dan Jumat Kliwon (penanggalan Jawa), mereka memiliki kebiasaan berkumpul. Ribuan burung kuntul akan terbang dan mengepak-kepakkan sayapnya yang putih bersih di atas desa mulai sore hari hingga malam. Terntu saja kebiasaan berkumpul ini menjadi pemandangan tersendiri dan momen yang sangat bagus bagi para fotografer.
Selain menyaksikan koloni burung kuntul beserta habitatnya, wisatawan yang berkunjung ke tempat ini juga dapat belajar bertani, membuat jamu, gejog lesung, serta menyaksikan upacara daur hidup. Wisatawan yang memilih paket liburan dnegan belajar bertani, nantinya akan diajari langsung oleh petani. Wisatawan dapat mencoba menggarap tegal (ladang), menanam padi, membajak sawah, atau memanen padi yang sudah menguning.
Jika Anda sedang beruntung, Anda dapat menyaksikan ritual khusus Merti Bumi yang digelar setahun sekali. Ritual ini digelar sebagai bentuk ucapan syukur atas hasil bumi yang melimpah. Dalam kegiatan ini warga Ketingan akan mengenakan pakaian tradisional, kemudian berjalan mengelilingi desa sambil membawa gunungan hasil bumi. Pada malam harinya akan digelar wayang kulit semalam suntuk dan berbagai kesenian tradisional lainnya.
C. Lokasi
Deda Wisata Ketingan terletak di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
D. Akses
Jarak dari pusat kota Yogyakarta ke Desa Wisata Ketingan hanya 10 km, sedangkan dari Jalan Magelang hanya berjarak 3 km. Wisatawan yang membawa kendaraan pribadi dapat menempuh rute Yogyakarta-Jalan Magelang–Mlati–Desa Wisata Ketingan. Anda tak perlu takut tersesat, karena ada petunjuk arah menuju Desa Wisata Ketingan. Jalan menuju Desa Ketingan cukup mudah dan mendatar dengan pemandangan sawah menghijau di sebelah kanan dan kiri jalan.
Anda yang tidak membawa kendaraan pribadi dapat memanfaatkan fasilitas penjemputan yang ditawarkan oleh pihak pengelola Desa Wisata Ketingan. Namun, jika Anda tidak ingin menggunakan fasilitas tersebut, Anda dapat berangkat ke Desa Ketingan menggunakan kendaraan umum. Dari arah manapun Anda berangkat pastikan Anda turun di Terminal Jombor. Dari Jombor silahkan Anda berganti naik mobil kecil yang menuju Mlati dan Desa Ketingan.
E. Harga Tiket
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Ketingan tidak dipungut biaya. Mereka bebas menyaksikan koloni burung kuntul yang ada di desa ini. Namun, bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan pedesaan yang alami dan menginap di desa ini, mereka bisa menginap di penginapan ala pedesaan yang telah disediakan oleh warga. Tarif menginap dan fasilitasnya (makan dan minum) selama sehari semalam sebesar Rp 50.000,00 per orang.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Sebagai Desa Wisata yang terus berbenah diri guna menyambut kedatangan wisatawan, beberapa fasilitas dan akomodasi guna memudahkan wisatawan mulai dilengkapi. Fasilitas yang ada di Dusun Ketingan antara lain, pemandu lokal, menara pengamatan burung, tempat menginap ala pedesaan yang mampu menampung sekitar 30 orang, serta kendaraan antar jemput wisatawan bila diperlukan.
Sedangkan program andalan yang ditawarkan oleh pengelola Dusun Ketingan adalah program pengamatan burung (bird watching), kegiatan pertanian, seni pertunjukan, serta membuat makanan dan minuman khas desa. Kegiatan yang ditawarkan di Dusun Wisata Ketingan terbuka bagi semua kelompok usia dan keluarga.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MONUMEN OPERASI LINTAS LAUT JAWA-BALI, KABUPATEN JEMBRANA - BALI

Monumen Lintas Laut Jawa-Bali terletak di Cekik Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana Bali, tepatnya sekitar 3 km timur pelabuhan penyeberanga...