Jumat, 23 Desember 2011

BUKIT TURGO KABUPATEN SLEMAN - D.I. YOGYAKARTA

Bukit Turgo, yang terletak di kawasan sisi barat lereng Merapi, bakal diperkenalkan sebagai potensi wisata di wilayah DI Yogyakarta (DIY). Upaya pengenalan objek wisata itu kepada publik telah dilakukan melalui event “Jelajah Wisata Alam Turgo, Merapi 2008″.
 
Kali Boyong, bukit Turgo dan gunung Merapi


Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Baparda DIY, Aris Riyanto, mengatakan, selama ini objek-objek wisata yang rutin dikunjungi wisatawan masih seputar Candi Prambanan, Borobudur, Keraton Yogya, Pantai Parangtritis, dan Kaliurang. “Padahal, di Yogyakarta masih banyak objek wisata lain yang menarik,” kata Aris di kantornya, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis lalu.
Menurutnya, kawasan Bukit Turgo, selain memiliki pemandangan alam nan indah, juga punya fenomena alam yang menarik, seperti aliran lahar Merapi di Kali Boyong, yang mengarah langsung ke Kota Yogyakarta. Selain itu dapat pula disaksikan bekas terjangan awan panas (wedhus gembel) Merapi tahun 1994.
Aris menjelaskan, di kawasan ini sebenarnya sudah dibuka paket wisata minat khusus atau tracking tour yang dikelola Yanto Tracking. Jalur yang ditawarkan antara lain Kali Boyong, hutan pinus, dan hutan bambu serta melihat puncak Merapi.
 


Event jelajah wisata melintasi jalur Lapangan Tritis, Dusun Turgo, hutan pinus, hutan bambu, dan kembali ke Lapangan Tritis di kawasan Merapi ini menempuh jarak delapan kilometer. Sedangkan target peserta adalah 4.000 orang.
Kegiatan ini selain untuk memperingati Seratus Tahun Kebangkitan Nasional, juga untuk menyukseskan Visit Indonesia Year 2008, dalam menargetkan jumlah kunjungan wisman menjadi 7 juta orang.
Kegiatan semacam ini sudah dilaksanakan untuk yang kelima kalinya, dengan lokasi, tema, dan ikon yang berbeda. Terakhir, jelajah wisata dilaksanakan di Gumuk Pasir, kawasan Parangtritis, Bantul.
Event ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat setempat, dengan cara menjajakan makanan dan menjual jasa parkir serta mendapat penghasilan dari dibukanya toilet umum. Dengan begitu, pada akhirnya warga setempat siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan wisata minat khusus tracking.
Menurut Aris, banyak wisatawan asal Jepang tertarik dengan objek wisata alam yang memberdayakan masyarakat. “Mereka (orang Jepang-Red) ingin melihat objek wisata alam yang mampu memberdayakan masyarakat setempat,” tuturnya.
                        

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MONUMEN OPERASI LINTAS LAUT JAWA-BALI, KABUPATEN JEMBRANA - BALI

Monumen Lintas Laut Jawa-Bali terletak di Cekik Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana Bali, tepatnya sekitar 3 km timur pelabuhan penyeberanga...